Minggu, 07 Februari 2016

makalah analisis pt.tjiwi kimia



BAB I
PENDAHULUAN


A.     Latar Belakang Masalah
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk (Tjiwi Kimia) yang merupakan bagian dari APP (Asia Pulp & Paper), salah satu divisi usaha dari Sinarmas Group yang bergerak di bidang paper manufacture, adalah perusahaan kertas kelas dunia yang memproduksi beragam jenis hasil produksi kertas. Melalui visinya untuk menjadi perusahaan produsen kertas berkualitas tinggi dengan standar international dan menjadi nomer satu di dunia pada abad ke-21, Tjiwi Kimia berkomitmen tinggi untuk menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi konsumennya dengan terus meningkatkan produksi dan kulitas produk serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumennya. Sebagai salah satu wujud dari pelaksanaan visi tersebut, perusahaan berusaha melakukan pengiriman barang sesuai jadwal pengapalan yang telah disepakati (on-time delivery). Hal ini dilakukan mengingat ketepatan waktu pengiriman untuk produk kertas memiliki makna yang penting bagi pihak pembeli (importer) terkait dengan
kontrak/tender di negara pembeli, fluktuasi harga, dan tren harga kertas pada musim tertentu.
Saat ini pabrik yang berlokasi di desa Tarik, Kabupaten Sidoarjo tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 1 juta ton/tahunnya yang dihasilkan dari 12 PM (Paper Machine), yang terkelompok kedalam empat Paper Factory (PF), yaitu:
· PF-1 (terdiri dari PM #1, PM#2, PM#3, PM#4, PM#7) : kapasitas 5.100 MT
· PF-2 (terdiri dari PM#5, PM#6, PM#8, PM#9) : kapasitas 35.000 MT
· PF-3 (terdiri dari PM#10, PM#12) : kapasitas 4.400 MT
· PF-4 (terdiri dari PM#11) : kapasitas 40.000 MT dan 2 plant, yaitu cast coating plant dan NCR plant yang masing-masing berkapasitas 3.500 MT dan 2.000 MT per bulan.
 Dengan kapasitas produksi yang sangat besar, ketersediaan kontainer untuk mengirimkan hasil produksi sangatlah krusial dimana kebutuhan kontaine untuk pengapalan produk ekspor sedikitnya 4000 TEUS tiap bulannya.  Demand sebesar itu menjadikan Tjiwi Kimia sebagai pengguna kontainer terbesar di Jawa Timur dan berimplikasi pada sistem logistik dan ketepatan waktu pengiriman.Dari analisa tren bulanan yang dilakukan, terjadi ketidakseimbangan  demand kontainer setiap minggunya, dimana rencana pemuatan (stuffing) pada minggu pertama dan minggu kedua rata-rata kurang dari 150 kontainer/hari. Sedangkan pada minggu ketiga dan minggu keempat lebih dari 250 kontainer/hari. Hal ini disebabkan output produksi yang tidak seimbang sehingga mempengaruhi performance dari sistem logistiknya. Dampak langsung masalah diatas adalah terjadinya kepadatan pada aktifitas di anjung muat (loading bay) gudang, lalu lintas di dalam pabrik dan masalah kapasitas di warehouse pabrik. Faktor-faktor ini berpotensi menimbulkan keterlambatan proses stuffing dan tidak terangkutnya barang sesuai jadwal pengapalan. Permasalahan sistem logistik menjadi lebih kompleks karena juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, yaitu kondisi-kondisi anomali di luar lingkungan pabrik. Faktor eksternal yang cukup signifikan mempengaruhi suplai kontainer antara lain; keterbatasan  jumlah truk, lalu lintas di area pelabuhan dan jalan raya yang padat dan berpotensi macet, terbatasnya jam operasional depot kontainer milik pelayaran, dan keterbatasan ketersediaan jumlah inbound
kontainer yang masuk standar kualifikasi kelayakan yang ditentukan oleh quality
control dan pembeli. Masalah-masalah tersebut diatas sangat mempengaruhi target ketepatan waktu pengiriman barang ekspor sehingga mangakibatkan kegagalan pengapalan ekspor tepat waktu (delayed shipmet) sebesar 13% dan berdampak pada membengkaknya biaya logistik, diantaranya biaya closing time di
pelabuhan, overtime, storage cost, serta akibat yang serius adalah keterlambatan
pengiriman tersebut dapat menimbulkan ketidakpuasan dan klaim dari pembeli.
Mempertimbangkan permasalahan diatas, maka diputuskan untuk memperbaiki sistem logistik khususnya aliran suplai kontainernya dengan membuat suatu pemodelan pada pengaturan suplai kontainernya dengan beberapa alternatif yang memperhitungkan antara kemampuan pelayanan operasional harian dengan beban/load pemuatan. Untuk itu diperlukan pula adanya suatu area yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) persediaan kontainer atau disebut buffer depot sebagai alternatif suplai kontainer. Dengan mempertimbangkan prosedur dan berbagai aspek ketentuan mengenai penanganan kontainer yang ditetapkan oleh pemilik kontainer (shipping lines) dan pihak otorita pelabuhan, maka ditentukan empat alternatif model yang relevan dengan permasalahan diatas:
a. Kontainer kosong (empty) diambil dari depot kontainer pelayaran kemudian dikirim langsung ke gudang Tjiwi Kimia untuk proses stuffing sebagaimana kondisi aliran normal (Direct Shipment Containers Supply).
b. Kontainer kosong (empty) yang diambil dari depot kontainer pelayaran dikumpulkan dan ditampung terlebih dahulu di suatu lokasi depot penampungan (buffer depot) hingga tibanya jadwal stuffing. (Empty Containers Buffering)
c. Kontainer yang telah malalui proses stuffing barang ekspor (Laden Container) dikirim dan ditampung terlebih dahulu di lokasi depot penampungan (buffer depot) hingga tibanya ijin masuk/penumpukan (open stack) ke International Container Terminal (Laden Containers Buffering)
d. Kontainer kosong (empty) yang diambil dari depot kontainer pelayaran dikumpulkan dan ditampung terlebih dahulu di suatu lokasi depot penampungan (buffer depot) hingga tibanya jadwal stuffing, kemudian kontainer yang telah melalui proses stuffing barang ekspor (Laden Container) dikirim dan ditampung terlebih dahulu di lokasi depot penampungan (buffer depot) hingga tibanya ijin masuk/penumpukan (open stack) ke International Container Terminal. (Combined Empty-Laden Containers Buffering)
Keempat model tersebut akan dikaji lebih lanjut dan kemudian ditentukan yang paling ideal digunakan pada suatu situasi tertentu melalui simulasi, untuk meminimalisasi tingkat kegagalan pengapalan ekspor dalam sistem logistik di Tjiwi Kimia. Model yang ideal adalah model yang dalam suatu situasi dan kondisi tertentu memiliki kemampuan meningkatkan tingkat on-time delivery dengan biaya logistik yang paling rendah. Untuk itu diperlukan suatu decision support tools guna memudahkan didalam pengambilan keputusannya.   
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana analisa anda tentang strategi PT Tjiwi Kimia ?
2.      Apa saran anda untuk perkembangan PT Tjiwi Kimia ?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui analisa strategi PT Tjiwi Kimia.
2.      Untuk mengetahui langkah apa yang di lakukan  untuk perkembangan PT Tjiwi Kimia.
D.    Manfaat Penulisan
1.      Dengan mengetahui analisa PT Tjiwi kimia kita mendapatkan informasi perusahaan tersebut.
2.      Dengan mengetahui langkah apa yang harus dilakukan, kita bisa memprediksi sejauh mana saran tersebut dapat diterapkan.










BAB II
PEMBAHASAN
A.    Analisis PT. Tjiwi Kimia
PT. Tjiwi Kimia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan kertas & sebagainya yang bahan bakunya berasal dari alam yaitu kayu. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1972 di Sidoharjo. Awal berdirinya perusahaan ini, Tjiwi Kimia tidak pernah memandang masyarakat dan lingkungan sebagai musuh yang harus ditaklukkan. Namun kini dengan adanya undang-undang mengenai CSR & PT. Tjiwi Kimia sudah menyadari bahwa masyarakat juga merupakan bagian dari perusahaan, jika masyarakat senang, perusahaan ikut merasakan senang. Begitu pula sebaliknya. Program yang dilakukan perusahaan mengenai CSR sangat beragam dari CSR Kewajiban terhadap karyawan diantaranya koperasi karyawan yang mengelola rumah sakit Citra Medika, apotek, minimarket dan usaha penyewaan mobil. Kewajiban terhadap Masyarakat dan Lingkungan Hidup diantaranya Di bidang sosial, perseroan aktif menggalakkan kampanye antinarkoba dan HIV/AIDS, kampanye keluarga berencana, donor darah rutin, bakti sosial operasi katarak dan bibir sumbing, serta bantuan uang untuk petugas keamanan sekitar pabrik. Untuk bidang pendidikan kegiatannya antara lain pemberian beasiswa kuliah di Akademi Teknologi Pulp dan Kertas (ATPK) di Bandung, pendirian rumah pintar, bantuan buku ke sekolah.Program bina lingkungan misalnya bantuan prasarana dan sarana umum, kampanye zero emission, dan bedah rumah keluarga miskin bekerja sama dengan Yayasan Tzu Chi.
Namun disayangkan PT. Tjiwi Kimia yang bergerak dibidang pengelolaan kertas yang bahan bakunya bersumber dari alam tidak melakukan CSR dibidang Lingkungan hidup diantaranya menanam kembali hutan yang gundul,menghijaukan kota dan lainnya.

Saldo Laba Dan Dividen Investor (Shareholder)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 24Juni 2011, Pemegang Saham setuju untuk membagikan dividen kastahun 2010 sebesar USD2,35 juta (setara dengan Rp20,04 milyar) atau setara dengan Rp15 per lembar saham untuk pemegang saham yang terdaftar sampai dengan tanggal 13 Oktober 2011. Pembayaran dividen kas ini dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2011. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut, pemegangsaham juga menetapkan saldo laba yang ditentukan penggunaannya sebesar USD1,0 juta (atau setara dengan Rp8,54 milyar) sebagai cadangan dana umum dalam rangka memenuhi ketentuan pasal 70 Undang- undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 29Juni 2010, Pemegang Saham setuju untuk membagikan dividen kas tahun 2009 sebesar US1,5 juta (setara dengan Rp13,4 milyar) atau setara dengan Rp10 per lembar saham untuk pemegang saham yang terdaftar pada tanggal 22 Oktober 2010. Pembayaran dividen kas ini dilaksanakan pada tanggal 4 November 2010.Selain itu pemegang saham menetapkan saldo laba yang ditentukan penggunaannya sebesar USD1,0 juta (atau setara dengan Rp9,2milyar) sebagai cadangan dana umum dalam rangka memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak sebagaimana yang didefinisikan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7 (revisi 2010). Jenis transaksi dengan pihak berelasi meliputi penunjukan distributor, penjualan, pembelian bahan baku, sewa-menyewa, dan transaksi lainnya. Seluruh transaksi tersebut telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan.
Perkara Hukum
Dalam menjalankan operasinya, Perseroan menghadapi beberapa gugatan dan tuntutan hukum dari berbagai pihak, terutama sehubungan dengan proses restrukturisasi hutang Perseroan. Gugatan dan tuntutan hukum yang material terhadap Perseroan telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan

Keterlibatan negara dalam dalam kegiatan perekonomian tercermin dam pasal 33 uud1945 yang berbunyi :
(1).perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas  azas kekeluargaan.
(2). Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3). Bumi dan air  dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya di kuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kamakmuran rakyat.
     Perwujudan dari pasal 33 uud 1945   salah satunya  adalah :
1.      Negara  melalui satuan unit usahanya seperti bumn
2.      Melakukan kegiatan usaha yang menghasilkan barang
3.      Dan atau jasa serta mengelola sumber-sumber  alam 
4.      Untuk  memenuhi  kebutuhan masyarakat luas.
5.      Bumn mempunyai peranan yang menentukan dalam
6.      Menunjang pelaksanaan  pembangunan nasional khususnya 
7.      Dibidang perekonomian.
8.      Kebijakan pemerintah dalam pembinaan bumn harus
9.      Disesuaikan dengan kebijakan  nasional.







1.      Permasalahan
Masalah yang dihadapi oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia adalah volume penjualan yang semakin menurun yang mengakibatkan penurunan laba. Hal tersebut mengalami peningkatan setelah dihantam krisis moneter beberapa tahun yang lalu sehingga mengurangi daya beli masyarakat. Untuk dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan, maka digunakan pertama analisa SAP ( Strategy AdvantageProfile ) yaitu merupakan analisa profit keuntungan yang memberikanketerangan mengenai keunggulan dan kelemahan dalam suatu perusahaan.Dalam  penelitiannya setiap kekuatan diberi nilai negatif ( - ) dan nilai nol diberikan pada faktor yang tidak berpengaruh atau dalam kondisi stabil.Kedua Analisa ETOP ( Environment Threat and Opportunity Profile ) yaitu merupakan analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisa ancaman dan peluang yang ada pada lingkungan eksternal. Dalam analisa in ipenilaiannya adalah setiap kekuatan atau peluang diberi nilai ( + ) dan setiap kelemahan atau ancaman diberikan nilai ( - ) serta nilai nol untuk faktor yang tidak berpengaruh atau mempunyai kondisi stabil. Keempat analisa SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threats ) yang digunakan untuk “analisis swot sebagai alat bantu untuk menyusun strategi perusahaan pada perusahaan pt. Pabrik kertas tjiwi kimia - mojokerto” kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan dan untuk mengetahui peluang dan ancaman pada perusahaan. Dari hasil analisa yang dilaksanakan memberikan gambaran bahwa strategi yang tepat bagi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia adalah penerapan strategi pertumbuhan dengan tujuan untuk memperluas daerah perusahaan,meningkatkan penjualan sehingga keuntungan perusahaan meningkat. Adapun strategi yang dipilih manajer PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia berdasarkan pada pertemuan antara kesempatan lingkungan dan kemampuan  perusahaan dengan tujuan supaya perusahaan yang bersangkutan tetap bisa melanjutkan kegiatan usaha atau operasionalnya, sehingga nantinya pihak manajer atau pimpinan perusahaan mengharapkan dalam pelaksanaan ( implementasi ) strategi yang dipilih tidak akan mengalami suatu gangguan atau hambatan.

laporan keuangan seringkali juga memasukkan aktivitas untuk membuat berbagai macam transformasi atas laporan keuangan. Jika analisis hanya menganalisis item atau akun yang ada dalam laporan keuangan, maka analis kesulitan untuk menilai seberapa baik perusahaan beroperasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis rasio dan analisis persentase yang memungkinkan untuk mengidentifkasi, mengkaji dan merangkum hubungan-hubungan yang signifikan dari data keuangan perusahaan. Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analis keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap kesehatan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Dalam analisis rasio, ada dua jenis perbandingan yang digunakan yaitu perbandingan internal dan perbandingan eksternal. Perbandingan internal yaitu membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan rasio yang akan datang dari perusahaan yang sama. Jika rasio keuangan ini diurukan dalam jangka waktu beberapa tahun atau periode, pemakai dapat melihat kecenderungan rasio keuangan, apakah mengalami penurunan atau peningkatan, yang menunjukkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Sedangkan perbandingan eksternal adalah membandingkan rasio keuangan perusahaa dengan rasio perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada titik yang sama. Perbandingan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kondisi dan kinerja perusahaan relative dan membantu mengidentifkasi penyimpangan dari rata-rata atau standar industry. Jenis-jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio neraca (likuiditas dan solvabilitas), rasio laba rugi (profitabilitas), rasio neraca aktivitas.
Dengan adanya krisis finansial global, menyebabkan ekonomi di negara maju melemah. Akibatnya banyak masyarakat dan dunia usaha di Indonesia merasakan dampaknya, kebangkrutan suatu perusahaan pun tidak dapat terhindar lagi. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mempertahankan kinerja keuangan agar terhindar dari kegagalan bisnis yang menyebabkan kebangkrutan. Metode Altman Z-Score Z-Score digunakan untuk mengukur kesehatan financial dari sebuah perusahaan dan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan tingkat ketepatan dan keakuratan yang relatif dapat dipercaya. Tujuan dari penulisan ilmiah ini untuk mengetahui rasio apa saja yang digunakan Altman, bagaimana perubahan dari kelima rasio Z-score perusahaan dan untuk mengetahui pada tahun berapa perusahaan mengalami kinerja perusahaan yang kurang baik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, metode Altman Z-Score ini mengkombinasikan beberapa rasio keuangan yaitu Working Capital to Total Assets Ratio, Retained Earning to Total Assets Ratio, Earning Before Interest and Taxes to Total Assets Ratio, Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities Ratio, Sales to Total Assets Ratio. Prediksi potensi kebangkrutan perusahaan pada PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk selama 5 periode tahun 2006-2010 rasio Z-Score memiliki angka rasio yang cukup baik, karena kelima periode berada diatas titik cut off  terbawah yaitu 1,81, walaupun kinerja perusahaan pada tahun 2007 kurang baik, tetapi perusahaan dapat memperbaiki ditahun-tahun berikutnya, terbukti pada periode 2010 yang berada dititik sehat. Daftar Pustaka (1983-2009)

















2.      Solusi
Adapun ada beberapa tujuan yang harus dilaksanakan :
1.      Tujuan Perusahaan 
Tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen dengan nilai-nilai tertentu. Tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai berikut:

• Tujuan Pelayanan Primer Tujuan primer adalah pembuatan barang/jasa yang dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen.Tujuan Organisatoris adalah nilai- nilai yang harus disumbangkan oleh masing-masing atau kelompok individu yang berada pada bagian yang bersangkutan.Tujuan Operasional adalah nilai-nilai yang di sumbangkan oleh masing-masing tahap dalam suatu unit prosedur kerja secara keseluruhan.

• Tujuan Pelayanan Kolateral  Tujuan Kolateral Pribadi adalah nilai-nilai yang ingin dicapai oleh individu atau kelompok individu dalam perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial ialah nilai-nilai ekonomi yang lebih luas/umum yang diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat dan yang dapat secara langsung dihasilkan dari kegiatan perusahaan.  Tujuan Kolateral Sosial bersifat lebih luas untuk kepentingan masyarakat, misalkan : membayar pajak.
• Tujuan Pelayanan Sekunder Merupakan nilai-nilai yang diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan primer.Namun secara umum, tujuan perusahaan dapat berupa :
a. mencapai keuntungan maksimal
b. mempertahankan kelangsungan hidup
c. mengejar pertumbuhan
d. menampung tenaga kerja
Faktor-faktor produksi“5M”(Men, Materials, Machines,Methods, Money).
Manajemen adalah : “Suatu proses yang khas, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain.” Manajemen juga menggunakan metode ilmiah yang meliputi urutan kegiatan sebagai berikut :
a.       mengetahui adanya persoalan
b.      mendefinisikan persoalan
c.       mengumpulkan fakta, data dan informasi
d.      menyusun alternatif penyelesaian
e.       mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian
f.       melaksanakan keputusan serta tindak lanjut











BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha TKIM meliputi bidang industri, perdagangan dan bahan-bahan kimia. Saat ini, TKIM bergerak di bidang industri kertas, produk kertas, pengemas dan lainnya.
Secara umum, CSR Tjiwi Kimia memiliki unsur yang lengkap. Di bidang sosial, perseroan aktif menggalakkan kampanye antinarkobadan HIV/AIDS, kampanye keluarga berencana, donor darah rutin, bakti sosial operasi katarak dan bibir sumbing, serta bantuan uang untuk petugas keamanan sekitar pabrik.
Untuk bidang pendidikan kegiatannya antara lain pemberian beasiswa kuliah di Akademi Teknologi Pulp dan Kertas (ATPK) di Bandung, pendirian rumah pintar, bantuan buku ke sekolah.
B.      Saran
Berkaitan dengan kondisi bisnis saat ini, keberadaan perusahaan dalam mencapai tujuannya dituntut untuk mampu bersaing. Oleh karenanya perusahaan harus menerapkan perencanaan strategis yang sifatnya mengarah pada peningkatan penjualan di tahun atau periode selanjutnya. Untuk menerapkan perencanaan strategi yang tepat, perusahaan perlu mengkaji lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal itu sendiri mencakup kondisi keuangan perusahaan, pemasaran, produksi, sumber daya manusia, dan sumber organisasi. Sedangkan lingkungan eksternal meliputi keadaan geografis,ekonomi, sosial, demografi, teknologi, pasar, dan persaingan, politik, dan pemasok.
Beberapa hal yang harus di tingkatkan oleh PT Tjiwi Kimia diantaranya :
a.       Hal yang perlu diperhatikan terhadap masyarakat:
1.      Dampak lingkungan terhadap masyarakat sekitar perindustriannya.
2.      Memberikan  bantuan sosial pada masyarakat
3.      Memberikan bantuan pendidikan berupa beasiswa
4.      Mengadakan berbagai penyuluhan terhadap perindustrian yang sedang di galakkan
5.      Menjamin keamaanan,kesehatan bagi penduduk.
b.      Terhadap perusahaanya:
1.      Meningkatkan kinerja semua staf perusahaannya dan pendristribusian secara optimal.
2.      Jaminan keamanan,  Kesehatan, terhadap karyawan.
3.      Mengembangkan saham dari investor dengan baik.
4.      Memberikan pendidikan khusus terhadap karyawan yang masih kurang  berpengalaman di dalam bidangnya.










DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar