BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
PT.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk (Tjiwi Kimia) yang merupakan bagian dari APP (Asia
Pulp & Paper), salah satu divisi usaha dari Sinarmas Group yang bergerak di
bidang paper manufacture, adalah perusahaan kertas kelas dunia yang
memproduksi beragam jenis hasil produksi kertas. Melalui visinya untuk menjadi
perusahaan produsen kertas berkualitas tinggi dengan standar international dan
menjadi nomer satu di dunia pada abad ke-21, Tjiwi Kimia berkomitmen tinggi
untuk menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi konsumennya dengan terus
meningkatkan produksi dan kulitas produk serta memberikan pelayanan yang lebih
baik kepada konsumennya. Sebagai salah satu wujud dari pelaksanaan visi
tersebut, perusahaan berusaha melakukan pengiriman barang sesuai jadwal
pengapalan yang telah disepakati (on-time delivery). Hal ini
dilakukan mengingat ketepatan waktu pengiriman untuk produk kertas memiliki
makna yang penting bagi pihak pembeli (importer) terkait dengan
kontrak/tender
di negara pembeli, fluktuasi harga, dan tren harga kertas pada musim tertentu.
Saat
ini pabrik yang berlokasi di desa Tarik, Kabupaten Sidoarjo tersebut memiliki
kapasitas produksi sebesar 1 juta ton/tahunnya yang dihasilkan dari 12 PM (Paper
Machine), yang terkelompok kedalam empat Paper Factory (PF), yaitu:
·
PF-1 (terdiri dari PM #1, PM#2, PM#3, PM#4, PM#7) : kapasitas 5.100 MT
·
PF-2 (terdiri dari PM#5, PM#6, PM#8, PM#9) : kapasitas 35.000 MT
·
PF-3 (terdiri dari PM#10, PM#12) : kapasitas 4.400 MT
·
PF-4 (terdiri dari PM#11) : kapasitas 40.000 MT dan 2 plant, yaitu cast
coating plant dan NCR plant yang masing-masing berkapasitas 3.500 MT
dan 2.000 MT per bulan.
Dengan kapasitas produksi yang sangat besar,
ketersediaan kontainer untuk mengirimkan hasil produksi sangatlah krusial
dimana kebutuhan kontaine untuk pengapalan produk ekspor sedikitnya 4000 TEUS
tiap bulannya. Demand sebesar itu
menjadikan Tjiwi Kimia sebagai pengguna kontainer terbesar di Jawa Timur dan
berimplikasi pada sistem logistik dan ketepatan waktu pengiriman.Dari analisa
tren bulanan yang dilakukan, terjadi ketidakseimbangan demand kontainer setiap minggunya,
dimana rencana pemuatan (stuffing) pada minggu pertama dan minggu kedua
rata-rata kurang dari 150 kontainer/hari. Sedangkan pada minggu ketiga dan
minggu keempat lebih dari 250 kontainer/hari. Hal ini disebabkan output produksi
yang tidak seimbang sehingga mempengaruhi performance dari sistem
logistiknya. Dampak langsung masalah diatas adalah terjadinya kepadatan pada
aktifitas di anjung muat (loading bay) gudang, lalu lintas di dalam
pabrik dan masalah kapasitas di warehouse pabrik. Faktor-faktor ini
berpotensi menimbulkan keterlambatan proses stuffing dan tidak terangkutnya
barang sesuai jadwal pengapalan. Permasalahan sistem logistik menjadi lebih
kompleks karena juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, yaitu
kondisi-kondisi anomali di luar lingkungan pabrik. Faktor eksternal yang cukup
signifikan mempengaruhi suplai kontainer antara lain; keterbatasan jumlah truk, lalu lintas di area pelabuhan dan
jalan raya yang padat dan berpotensi macet, terbatasnya jam operasional depot kontainer
milik pelayaran, dan keterbatasan ketersediaan jumlah inbound
kontainer
yang masuk standar kualifikasi kelayakan yang ditentukan oleh quality
control
dan
pembeli. Masalah-masalah tersebut diatas sangat mempengaruhi target ketepatan
waktu pengiriman barang ekspor sehingga mangakibatkan kegagalan pengapalan
ekspor tepat waktu (delayed shipmet) sebesar 13% dan berdampak pada
membengkaknya biaya logistik, diantaranya biaya closing time di
pelabuhan,
overtime, storage cost, serta akibat yang serius adalah
keterlambatan
pengiriman
tersebut dapat menimbulkan ketidakpuasan dan klaim dari pembeli.
Mempertimbangkan
permasalahan diatas, maka diputuskan untuk memperbaiki sistem logistik
khususnya aliran suplai kontainernya dengan membuat suatu pemodelan pada
pengaturan suplai kontainernya dengan beberapa alternatif yang memperhitungkan
antara kemampuan pelayanan operasional harian dengan beban/load pemuatan.
Untuk itu diperlukan pula adanya suatu area yang berfungsi sebagai penyangga (buffer)
persediaan kontainer atau disebut buffer depot sebagai alternatif
suplai kontainer. Dengan mempertimbangkan prosedur dan berbagai aspek ketentuan
mengenai penanganan kontainer yang ditetapkan oleh pemilik kontainer (shipping
lines) dan pihak otorita pelabuhan, maka ditentukan empat alternatif model
yang relevan dengan permasalahan diatas:
a.
Kontainer kosong (empty) diambil dari depot kontainer pelayaran kemudian
dikirim langsung ke gudang Tjiwi Kimia untuk proses stuffing sebagaimana
kondisi aliran normal (Direct Shipment Containers Supply).
b.
Kontainer kosong (empty) yang diambil dari depot kontainer pelayaran dikumpulkan
dan ditampung terlebih dahulu di suatu lokasi depot penampungan (buffer
depot) hingga tibanya jadwal stuffing. (Empty Containers Buffering)
c.
Kontainer yang telah malalui proses stuffing barang ekspor (Laden
Container) dikirim dan ditampung terlebih dahulu di lokasi depot
penampungan (buffer depot) hingga tibanya ijin masuk/penumpukan (open
stack) ke International Container Terminal (Laden
Containers Buffering)
d.
Kontainer kosong (empty) yang diambil dari depot kontainer pelayaran dikumpulkan
dan ditampung terlebih dahulu di suatu lokasi depot penampungan (buffer
depot) hingga tibanya jadwal stuffing, kemudian kontainer yang telah
melalui proses stuffing barang ekspor (Laden Container) dikirim
dan ditampung terlebih dahulu di lokasi depot penampungan (buffer depot)
hingga tibanya ijin masuk/penumpukan (open stack) ke International
Container Terminal. (Combined Empty-Laden Containers Buffering)
Keempat
model tersebut akan dikaji lebih lanjut dan kemudian ditentukan yang paling ideal
digunakan pada suatu situasi tertentu melalui simulasi, untuk meminimalisasi
tingkat kegagalan pengapalan ekspor dalam sistem logistik di Tjiwi Kimia. Model
yang ideal adalah model yang dalam suatu situasi dan kondisi tertentu memiliki
kemampuan meningkatkan tingkat on-time delivery dengan biaya logistik
yang paling rendah. Untuk itu diperlukan suatu decision support tools
guna memudahkan didalam pengambilan keputusannya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
analisa anda tentang strategi PT Tjiwi Kimia ?
2. Apa
saran anda untuk perkembangan PT Tjiwi Kimia ?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui analisa strategi PT Tjiwi Kimia.
2. Untuk
mengetahui langkah apa yang di lakukan
untuk perkembangan PT Tjiwi Kimia.
D.
Manfaat
Penulisan
1. Dengan
mengetahui analisa PT Tjiwi kimia kita mendapatkan informasi perusahaan tersebut.
2. Dengan
mengetahui langkah apa yang harus dilakukan, kita bisa memprediksi sejauh mana
saran tersebut dapat diterapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Analisis PT.
Tjiwi Kimia
PT. Tjiwi
Kimia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengelolaan kertas &
sebagainya yang bahan bakunya berasal dari alam yaitu kayu. Perusahaan ini
sudah berdiri sejak tahun 1972 di Sidoharjo. Awal berdirinya perusahaan ini,
Tjiwi Kimia tidak pernah memandang masyarakat dan lingkungan sebagai musuh yang
harus ditaklukkan. Namun kini dengan adanya undang-undang mengenai CSR &
PT. Tjiwi Kimia sudah menyadari bahwa masyarakat juga merupakan bagian dari
perusahaan, jika masyarakat senang, perusahaan ikut merasakan senang. Begitu
pula sebaliknya. Program yang dilakukan perusahaan mengenai CSR sangat beragam
dari CSR Kewajiban terhadap karyawan diantaranya koperasi karyawan yang
mengelola rumah sakit Citra Medika, apotek, minimarket dan usaha penyewaan
mobil. Kewajiban terhadap Masyarakat dan Lingkungan Hidup diantaranya Di bidang
sosial, perseroan aktif menggalakkan kampanye antinarkoba dan HIV/AIDS,
kampanye keluarga berencana, donor darah rutin, bakti sosial operasi katarak
dan bibir sumbing, serta bantuan uang untuk petugas keamanan sekitar pabrik.
Untuk bidang pendidikan kegiatannya antara lain pemberian beasiswa kuliah di
Akademi Teknologi Pulp dan Kertas (ATPK) di Bandung, pendirian rumah pintar,
bantuan buku ke sekolah.Program bina lingkungan misalnya bantuan prasarana dan sarana
umum, kampanye zero emission, dan bedah rumah keluarga miskin bekerja sama
dengan Yayasan Tzu Chi.
Namun disayangkan PT. Tjiwi
Kimia yang bergerak dibidang pengelolaan kertas yang bahan bakunya bersumber
dari alam tidak melakukan CSR dibidang Lingkungan hidup diantaranya menanam
kembali hutan yang gundul,menghijaukan kota dan lainnya.
Saldo Laba
Dan Dividen Investor (Shareholder)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada
tanggal 24Juni 2011, Pemegang Saham setuju untuk membagikan dividen kastahun
2010 sebesar USD2,35 juta (setara dengan Rp20,04 milyar) atau setara
dengan Rp15 per lembar saham untuk pemegang saham yang terdaftar
sampai dengan tanggal 13 Oktober 2011. Pembayaran dividen kas
ini dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2011. Dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan tersebut, pemegangsaham juga menetapkan saldo laba
yang ditentukan penggunaannya sebesar USD1,0 juta (atau setara dengan Rp8,54 milyar)
sebagai
cadangan dana umum dalam rangka memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-
undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Berdasarkan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 29Juni 2010, Pemegang Saham
setuju untuk membagikan dividen kas tahun 2009 sebesar US1,5 juta (setara dengan Rp13,4
milyar) atau
setara dengan Rp10 per lembar saham untuk pemegang saham yang terdaftar
pada tanggal 22 Oktober 2010. Pembayaran dividen kas ini dilaksanakan
pada tanggal 4 November 2010.Selain itu pemegang saham menetapkan saldo laba
yang ditentukan
penggunaannya sebesar USD1,0 juta (atau setara dengan Rp9,2milyar)
sebagai cadangan dana umum dalam rangka memenuhi Undang-undang
Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak
sebagaimana yang
didefinisikan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7
(revisi 2010). Jenis transaksi dengan pihak berelasi meliputi penunjukan
distributor, penjualan, pembelian bahan baku, sewa-menyewa, dan transaksi
lainnya. Seluruh transaksi tersebut telah diungkapkan
dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan.
Perkara Hukum
Dalam menjalankan operasinya, Perseroan menghadapi
beberapa
gugatan dan tuntutan hukum dari berbagai pihak, terutama sehubungan
dengan proses restrukturisasi hutang Perseroan. Gugatan dan tuntutan
hukum yang material terhadap Perseroan telah diungkapkan
dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
Keterlibatan negara dalam
dalam kegiatan perekonomian tercermin dam pasal 33 uud1945 yang berbunyi :
(1).perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas azas kekeluargaan.
(2). Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3). Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya di kuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya
untuk kamakmuran rakyat.
Perwujudan dari pasal 33
uud 1945 salah satunya adalah :
2. Melakukan kegiatan usaha yang menghasilkan barang
3. Dan atau jasa serta mengelola sumber-sumber
alam
4. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
5. Bumn mempunyai peranan yang menentukan dalam
6. Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
khususnya
7. Dibidang perekonomian.
8. Kebijakan pemerintah dalam pembinaan bumn harus
9. Disesuaikan dengan kebijakan nasional.
1.
Permasalahan
Masalah yang dihadapi oleh PT.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia adalah volume penjualan yang semakin menurun yang
mengakibatkan penurunan laba. Hal tersebut mengalami peningkatan setelah
dihantam krisis moneter beberapa tahun yang lalu sehingga mengurangi daya beli
masyarakat. Untuk dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan,
maka digunakan pertama analisa SAP ( Strategy
AdvantageProfile ) yaitu merupakan analisa profit keuntungan yang
memberikanketerangan mengenai keunggulan dan kelemahan dalam suatu
perusahaan.Dalam penelitiannya setiap
kekuatan diberi nilai negatif ( - ) dan nilai nol diberikan pada faktor yang
tidak berpengaruh atau dalam kondisi stabil.Kedua Analisa ETOP ( Environment Threat and Opportunity Profile
) yaitu merupakan analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisa
ancaman dan peluang yang ada pada lingkungan eksternal. Dalam analisa in
ipenilaiannya adalah setiap kekuatan atau peluang diberi nilai ( + ) dan setiap
kelemahan atau ancaman diberikan nilai ( - ) serta nilai nol untuk faktor yang
tidak berpengaruh atau mempunyai kondisi stabil. Keempat analisa SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity, Threats ) yang digunakan untuk “analisis swot sebagai
alat bantu untuk menyusun strategi perusahaan pada perusahaan pt. Pabrik kertas
tjiwi kimia - mojokerto” kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan dan
untuk mengetahui peluang dan ancaman pada perusahaan. Dari hasil analisa yang
dilaksanakan memberikan gambaran bahwa strategi yang tepat bagi PT. Pabrik
Kertas Tjiwi Kimia adalah penerapan strategi pertumbuhan dengan tujuan untuk
memperluas daerah perusahaan,meningkatkan penjualan sehingga keuntungan
perusahaan meningkat. Adapun strategi yang dipilih manajer PT. Pabrik Kertas
Tjiwi Kimia berdasarkan pada pertemuan antara kesempatan lingkungan dan
kemampuan perusahaan dengan tujuan
supaya perusahaan yang bersangkutan tetap bisa melanjutkan kegiatan usaha atau
operasionalnya, sehingga nantinya pihak manajer atau pimpinan perusahaan mengharapkan
dalam pelaksanaan ( implementasi ) strategi yang dipilih tidak akan mengalami
suatu gangguan atau hambatan.
laporan keuangan seringkali juga memasukkan aktivitas
untuk membuat berbagai macam transformasi atas laporan keuangan. Jika analisis
hanya menganalisis item atau akun yang ada
dalam laporan keuangan, maka analis kesulitan untuk menilai seberapa
baik perusahaan beroperasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis
rasio dan analisis persentase yang memungkinkan untuk mengidentifkasi, mengkaji
dan merangkum hubungan-hubungan yang signifikan dari data keuangan perusahaan.
Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analis keuangan dan pemakai laporan keuangan harus
melakukan analisis terhadap kesehatan perusahaan. Alat yang biasa
digunakan adalah rasio keuangan. Dalam analisis rasio, ada dua jenis
perbandingan yang digunakan yaitu perbandingan internal dan perbandingan
eksternal. Perbandingan internal yaitu membandingkan rasio saat ini dengan
rasio masa lalu dan rasio yang akan datang dari perusahaan yang sama. Jika
rasio keuangan ini diurukan dalam jangka waktu beberapa tahun atau periode,
pemakai dapat melihat kecenderungan rasio keuangan, apakah mengalami penurunan
atau peningkatan, yang menunjukkan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.
Sedangkan perbandingan eksternal adalah membandingkan rasio keuangan perusahaa
dengan rasio perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada titik yang sama. Perbandingan
ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kondisi dan kinerja
perusahaan relative dan membantu mengidentifkasi penyimpangan dari rata-rata
atau standar industry. Jenis-jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk
menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio neraca (likuiditas dan solvabilitas),
rasio laba rugi (profitabilitas), rasio
neraca aktivitas.
Dengan
adanya krisis finansial global, menyebabkan ekonomi di negara maju melemah.
Akibatnya banyak masyarakat dan dunia usaha di Indonesia merasakan dampaknya,
kebangkrutan suatu perusahaan pun tidak dapat terhindar lagi. Oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk mempertahankan kinerja keuangan agar terhindar dari
kegagalan bisnis yang menyebabkan kebangkrutan. Metode Altman Z-Score Z-Score digunakan untuk
mengukur kesehatan financial dari sebuah perusahaan dan untuk memprediksi kebangkrutan
perusahaan dengan tingkat ketepatan dan keakuratan yang relatif dapat
dipercaya. Tujuan dari penulisan ilmiah ini untuk mengetahui rasio apa saja
yang digunakan Altman, bagaimana perubahan dari kelima rasio Z-score perusahaan dan untuk mengetahui
pada tahun berapa perusahaan mengalami kinerja perusahaan yang kurang baik.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, metode Altman Z-Score ini mengkombinasikan beberapa rasio keuangan yaitu Working Capital to Total Assets Ratio,
Retained Earning to Total Assets Ratio, Earning Before Interest and Taxes to
Total Assets Ratio, Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities
Ratio, Sales to Total Assets Ratio.
Prediksi potensi kebangkrutan perusahaan pada PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk
selama 5 periode tahun 2006-2010 rasio Z-Score
memiliki angka rasio yang cukup baik, karena kelima periode berada diatas titik
cut off terbawah yaitu 1,81, walaupun kinerja
perusahaan pada tahun 2007 kurang baik, tetapi perusahaan dapat memperbaiki
ditahun-tahun berikutnya, terbukti pada periode 2010 yang berada dititik sehat.
Daftar Pustaka (1983-2009)
2. Solusi
Adapun ada
beberapa tujuan yang harus dilaksanakan :
1. Tujuan
Perusahaan
Tujuan
perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen
dengan nilai-nilai tertentu. Tujuan perusahaan dapat digolongkan sebagai
berikut:
• Tujuan Pelayanan Primer Tujuan primer adalah pembuatan barang/jasa yang dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen.Tujuan Organisatoris adalah nilai- nilai yang harus disumbangkan oleh masing-masing atau kelompok individu yang berada pada bagian yang bersangkutan.Tujuan Operasional adalah nilai-nilai yang di sumbangkan oleh masing-masing tahap dalam suatu unit prosedur kerja secara keseluruhan.
• Tujuan Pelayanan Kolateral Tujuan Kolateral Pribadi adalah nilai-nilai yang ingin dicapai oleh individu atau kelompok individu dalam perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial ialah nilai-nilai ekonomi yang lebih luas/umum yang diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat dan yang dapat secara langsung dihasilkan dari kegiatan perusahaan. Tujuan Kolateral Sosial bersifat lebih luas untuk kepentingan masyarakat, misalkan : membayar pajak.
•
Tujuan Pelayanan Sekunder Merupakan nilai-nilai yang diperlukan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan primer.Namun secara umum, tujuan perusahaan
dapat berupa :
a.
mencapai keuntungan maksimal
b.
mempertahankan kelangsungan hidup
c.
mengejar pertumbuhan
d.
menampung tenaga kerja
Faktor-faktor
produksi“5M”(Men, Materials,
Machines,Methods, Money).
Manajemen adalah : “Suatu proses yang khas, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain.” Manajemen juga menggunakan metode ilmiah yang meliputi urutan kegiatan sebagai berikut :
Manajemen adalah : “Suatu proses yang khas, yang terdiri atas kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lain.” Manajemen juga menggunakan metode ilmiah yang meliputi urutan kegiatan sebagai berikut :
a. mengetahui
adanya persoalan
b. mendefinisikan
persoalan
c. mengumpulkan
fakta, data dan informasi
d. menyusun
alternatif penyelesaian
e. mengambil
keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian
f. melaksanakan
keputusan serta tindak lanjut
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha TKIM meliputi bidang industri,
perdagangan dan bahan-bahan kimia. Saat ini, TKIM bergerak di bidang industri
kertas, produk kertas, pengemas dan lainnya.
Secara umum,
CSR Tjiwi Kimia memiliki unsur yang lengkap. Di bidang sosial, perseroan aktif
menggalakkan kampanye antinarkobadan HIV/AIDS, kampanye keluarga berencana,
donor darah rutin, bakti sosial operasi katarak dan bibir sumbing, serta
bantuan uang untuk petugas keamanan sekitar pabrik.
Untuk bidang
pendidikan kegiatannya antara lain pemberian beasiswa kuliah di Akademi
Teknologi Pulp dan Kertas (ATPK) di Bandung, pendirian rumah pintar, bantuan
buku ke sekolah.
B.
Saran
Berkaitan
dengan kondisi bisnis saat ini, keberadaan perusahaan dalam mencapai tujuannya
dituntut untuk mampu bersaing. Oleh karenanya perusahaan harus menerapkan
perencanaan strategis yang sifatnya mengarah pada peningkatan penjualan di
tahun atau periode selanjutnya. Untuk menerapkan perencanaan strategi yang
tepat, perusahaan perlu mengkaji lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Lingkungan internal itu sendiri mencakup kondisi keuangan perusahaan,
pemasaran, produksi, sumber daya manusia, dan sumber organisasi. Sedangkan
lingkungan eksternal meliputi keadaan geografis,ekonomi, sosial, demografi,
teknologi, pasar, dan persaingan, politik, dan pemasok.
Beberapa hal
yang harus di tingkatkan oleh PT Tjiwi Kimia diantaranya :
a. Hal
yang perlu diperhatikan terhadap masyarakat:
1. Dampak
lingkungan terhadap masyarakat sekitar perindustriannya.
2. Memberikan bantuan sosial pada masyarakat
3. Memberikan
bantuan pendidikan berupa beasiswa
4. Mengadakan
berbagai penyuluhan terhadap perindustrian yang sedang di galakkan
5. Menjamin
keamaanan,kesehatan bagi penduduk.
b. Terhadap
perusahaanya:
1. Meningkatkan
kinerja semua staf perusahaannya dan pendristribusian secara optimal.
2. Jaminan
keamanan, Kesehatan, terhadap karyawan.
3. Mengembangkan
saham dari investor dengan baik.
4. Memberikan
pendidikan khusus terhadap karyawan yang masih kurang berpengalaman di dalam bidangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar